Terbitan
Edisi #4Modernisme Chairil Anwar
Ari J. Adipurwawidjana
Keith Foulcher
Nukila Amal
Tomy D. Ginting
Asep Subhan
Yusri Fajar
Malkan Junaidi
Eka Ugi Sutikno
Padel Muhamad Rallie Rivaldy
Royyan Julian
Dewi Anggraeni
Ni Made Purnamasari
Percakapan: Nirwan Dewanto
Ilustrator: Wulang Sunu, Jiwenk
Undangan menulis di tengara.id
Kami mengundang para pelaku sastra untuk menulis di tengara.id. Tulisan bisa berkaitan dengan isu utama terbitan berikutnya, bisa juga tidak. Kami mengharapkan tulisan berbentuk esai mengalir, bukan makalah ilmiah, disertai catatan kaki—dan daftar pustaka jika perlu. Telaah yang tajam, mendalam, memberi perspektif baru, tentu saja, akan kami prioritaskan. Kami juga menantikan tulisan-tulisan dalam bentuk dan gaya memikat. Panjang tulisan, maksimal 10.000 kata dalam bahasa Indonesia. Sertakan pula biodata singkat dan foto terbaru anda. Redaksi berhak menyunting tulisan yang layak muat. Tulisan yang dimuat akan menerima honorarium yang pantas. Naskah dapat dikirimkan ke redaksi@tengara.id.
tengara.id nomor berikutnya
Sastra / Sains
Tengara.id nomor lima akan terbit pada Desember 2022. Sesuai rencana, kami akan memuat tulisan-tulisan bertemakan “Sastra / Sains”, dengan demikian kami mengharapkan tulisan-tulisan di seputar irisan antara sastra dan sains. Meskipun sastrawan dan saintis menggunakan bahasa dan pendekatan yang berbeda, bukan sekali dua kita membaca karya-karya sastra dan sains yang mencoba menerabas batas atau meleburkan perbedaan-perbedaan di antara keduanya. Jika selama ini sastra dianggap terlampau mengedepankan imajinasi, bagaimana jadinya jika imajinasi itu dibangun berdasarkan temuan-temuan sains, atau sebaliknya, bagaimana jika temuan-temuan antroplogi atau biologi disampaikan dengan naratif yang meminjam kekuatan naratif fiksi? Bagaimana pula watak karya sastra yang ditulis dalam abad sains sekarang ini? Tulisan-tulisan yang kami harapkan adalah tulisan yang menelaah fiksi ilmiah atau “pseudo-fiksi ilmiah” karya penulis Indonesia, misalnya, atau menemukan segi-segi kesastraan yang penting pada karya ilmiah tertentu. Telaah bandingan antara fiksi ilmiah atau “pseudo-fiksi ilmiah” yang ditulis oleh penulis Indonesia, hari ini dan kemarin, dan penulis asing sangat dimungkinkan. Bahkan amatan tajam, eksploratif, berani pada karya karya sastra Indonesia hari ini yang memanfaatkan media internet sebagai basis penciptaan adalah juga yang kami harapkan. Bukan melulu kajian soal muatan, melainkan juga bagaimana bentuk sastra yang dipilih menjadi perhitungan seorang pengarang. Panjang tulisan maksimal 10.000 kata.
Seperti edisi-edisi terdahulu, dengan menghadirkan tema Sastra / Sains untuk edisi mendatang, kami juga mengharapkan hadirnya tulisan-tulisan ringkas, sepanjang antara 2.000-5.000 kata, untuk menguraikan tema ini dan akan kami tampung dalam rubrik Blog.