Terbitan
Edisi #3Sastra / Sejarah
Annabel Teh Gallop
Taufiq Hakim dan Peter Carey
Y. D. Anugrahbayu
Dhianita Kusuma Pertiwi
Goenawan Mohamad
Widyanuari Eko Putra
Alwin Firdaus Wallidaeny
Kelana Wisnu Sapta Nugraha
Percakapan: Elisabeth Inandiak
Ilustrator: N. Putri, Jiwenk
Undangan menulis di tengara.id
Kami mengundang para pelaku sastra untuk menulis di tengara.id. Tulisan bisa berkaitan dengan isu utama terbitan berikutnya, bisa juga tidak. Kami mengharapkan tulisan berbentuk esai mengalir, bukan makalah ilmiah, disertai catatan kaki—dan daftar pustaka jika perlu. Telaah yang tajam, mendalam, memberi perspektif baru, tentu saja, akan kami prioritaskan. Kami juga menantikan tulisan-tulisan dalam bentuk dan gaya memikat. Panjang tulisan, maksimal 10.000 kata dalam bahasa Indonesia. Sertakan pula biodata singkat dan foto terbaru anda. Redaksi berhak menyunting tulisan yang layak muat. Tulisan yang dimuat akan menerima honorarium yang pantas. Naskah dapat dikirimkan ke redaksi@tengara.id.
tengara.id nomor berikutnya
Modernisme Chairil Anwar
Tengara.id nomor empat akan terbit pada Agustus 2022. Sesuai rencana, kami akan memuat tulisan-tulisan bertemakan “modernime Chairil Anwar” yang dihasilkan dari Sayembara Kritik Sastra Dewan Kesenian Jakarta. Menyambut terbitan nomor empat ini, blog tengara.id sepanjang Mei-Agustus 2022 akan memuat tulisan-tulisan yang berkaitan dengan keberadaan Angkatan 45 dalam sastra Indonesia. Tema tulisan tidak melulu mesti berkaitan dengan Chairil Anwar, tetapi bisa tentang sastrawan lain dalam generasi itu (Asrul Sani, Rivai Apin, Pramoedya Ananta Toer, Utuy Tatang Sontani, Sitor Situmorang, dan lain-lain). Atau, seniman dari bidang lain, seperti seni rupa, drama, musik dan film yang berproses bersama Chairil Anwar. Tulisan juga bisa menyinggung soal pengaruh sosial-politik terhadap kiprah Angkatan 45. Bahkan, karya dan pemikiran sastrawan asing yang diserap oleh para sastrawan saat itu (salah satunya Albert Camus). Atau, kiprah H.B. Jassin sebagai dokumentator, redaktur dan kritikus sastra yang memantapkan posisinya bersama Angkatan 45. Bahkan, tentang keberadaan jurnal atau majalah yang memuat rubrik sastra/budaya dan ikut menopang generasi itu (Pantja Raja, Mimbar Indonesia, Siasat, Pembangoenan, dan lain-lain). Intinya, tema modernisme Chairil Anwar bisa diperluas ke samping, ke belakang, bahkan melompat ke luar kawasan Indonesia. Panjang tulisan untuk rubrik Blog sekitar 2.000 kata.