Bontotan sebagai Cerita Fantastik
Suatu Dokumen Fin de Siècle
Bontotan adalah sebuah roman karangan Liem Khing Hoo (LKH) yang diterbitkan oleh Paragon Press pada 1937. Ceritanya bernada romantik gelap dengan latar kampung…
Bahasa Melayu dan Dunia Persuratan Nusantara
Ketika saya menerima email dari redaksi tengara.id yang meminta saya menulis artikel tentang bahasa Melayu dalam dunia persuratan, saya hampir langsung…
Erotika (di) Indonesia: Sedikit Catatan
Erotika—kisah-kisah yang memberi tekanan istimewa kepada adegan seks dalam cerita, yang terkadang disebut, tanpa argumen yang pasti, “pornografi”—selalu punya…
Bersetia pada Konvensi, Bergairah pada Sejarah
Membaca Sair Rempah-Rempah (1918) Karya Marco Kartodikromo
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, di tanah Hindia bertebaran begitu banyak karya sastra Melayu Pasar yang dipelopori oleh kaum Tionghoa peranakan dan…
Sesuatu di dalam Dipanegara
Gejolak Batin Sang Pangeran di Tengah Palagan Perang Jawa (1825-30)
Babad Dipanegara merupakan torehan semangat perjuangan yang heroik, juga ingatan atas kekecewaan dan patah hati yang mendalam dari sang pangeran. Pendengaran,…
Burung-Burung Manyar dan Nasionalisme Sayu
Adakah dari kita di tahun 2022 ini yang belum membaca Burung-burung Manyar karya Y.B. Mangunwijaya? Entah apakah novel macam itu masih akan berbunyi di zaman…
Membumbui Sejarah, Meramu Mitos
Novel Kura-kura Berjanggut (KkB) tentu saja bukan karya sastra pertama dan satu-satunya yang diperbincangkan terkait narasi sejarah. Bahkan, karya-karya setua…
Menggapai Hukum Alam
—Surat untuk Niduparas Erlang Pamflet di bawah ini, yang saya tulis setelah membaca tulisan Bung “Residu Kaki Kata: Di Mana Kelisanan Diinjak, Di Situ…
Menyusuri Keping-keping Identitas
Membaca Pinara Pitu Mira MM Astra
If we don’t name ourselves we are nothing. -Audre Lorde[1] Pinara Pitu (2016) adalah buku kumpulan puisi Mira MM Astra, penyair perempuan Bali kelahiran…