Sebuah Panduan yang Cerewet tapi Salah
1 Sebuah buku terbit pada 20 Mei 2024, dalam format e-book 784 halaman, berjudul Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra. Ia lahir sebagai anak kandung…
Apakah Harus Ada Kanon Sastra Indonesia?
Konon, Sastra Masuk Kurikulum Juni tahun lalu di The Guardian, Jeffrey Boakye[1], seorang penulis dan pengajar sastra Inggris, menulis keresahannya pada kanon…
Kanon Sastra Kita
Kritik dan Representasi
PERSENTUHAN pertama saya dengan sastra Indonesia melalui Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai (1922) karya Marah Rusli dan Salah Asuhan (1928) karya Abdul Muis. Dua…
Kemungkinan-kemungkinan Kanon
Macam-macam argumen tentang kanon dan keperluannya sudah disampaikan oleh pemikir-pemikir yang lebih kompeten dan relevan. Masalahnya, haluan manapun yang…
Kode, Kanon, dan Runtuhnya Tembok Kota
Fungsi Kritik Sastra di Masa Kegaduhan Digital
Pengantar (dari Luar ke Dalam) Saya akan memulai tulisan ini dengan sebuah penafian. Tulisan ini penuh dugaan dan spekulasi, sebagaimana lazimnya tulisan…
Pembacaan Dekat
Dari Imitasi ke Kultus Individu
Suatu kali saya bertemu dengan seorang pedagang barang imitasi. Ia adalah spesialis peniru berbagai model tas perempuan dari merek terkenal. Ia memberitahu…
Membaca Kecenderungan Kritik Sastra di Indonesia
Dari Kajian Pascakolonial hingga Humaniora Digital
Pada 1998, di tengah kecamuk gerakan reformasi yang menyuarakan perubahan, analisis karya sastra untuk tugas akhir sarjana di sebuah kampus diwarnai pendekatan…
Sastra Bandingan, Mobilitas Gagasan, dan Para Pelanggar Batas
Apa sebenarnya yang perlu kita diskusikan ketika sedang membincangkan sastra bandingan? Kelihatannya persoalan tentang hakikat—“apa itu sastra…
Ganzheit vs Rawamangun
Bertandang Kembali ke Perdebatan Kritik Sastra Indonesia
Jakarta, 19 Januari 1964. Sutisna Adji menulis esai “Pengertian yang Salah terhadap Metode Analitik dalam Kritik Puisi”. Ia, tak lain, adalah Goenawan Mohamad,…